- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
![]() |
Desa koto |
Nias selatan, suatu daerah yang menyimpan wajah indah terdapat di salah satu pulau diantara gugusan pulau yang ada di Nias selatan. Kesempatan yang luar biasa bias menginjakkan kaki disana, tempat persinggahan ku nama nya desa lasondre, kecamatan pulau-pulau batu, kabupaten nias selatan. Bukan liburan yang membawa ku kesana tapi pekerjaan lah yang menyeret aku sampai sana. Untuk bisa sampai disana ada dua alternative transportasi menuju kesana yaitu memakai pesawat susi air dan kapal. Bisa dari sibolga , padang, dan aceh untuk menuju kesana.
Ini bukan tentang pekerjaan tapi tentang
perjalanan rasa disana, sebagian orang sana menganggap mereka bukan keturunan
nias tapi mereka itu keturunan bugis, ucap bang peter sembari bercerita tentang
daerah tanah masa. Bang peter ini adalah salah satu warga lasondre. Kalau anak
medan nya bilang “cari dekking klen
dimana klen meranto’’, penggalan kata ini yang ku ingat dan bisa dibilang bang
peter ini lah dekking ku waktu di lasondre. Jadi, disana itu ada makam yang
diyakini mereka sebagai raja mereka di sana dan raja itu bernama raja Sitipoe,
dan makam nya berada di desa koto kecamatan pulau-pulau batu. Dulu ucap bang
peter, ada yang nama nya raja tanah masa dan raja tanah bala yang bersiteru
terus menerus mereka bertempur di darat
sebagai manusia, di udara sebagai burung dan di laut sebagai ikan untuk
menunjukkan ilmu siapa yang paling tinggi, dan akhir nya tidak ada yang menang
maupun yang kalah, karena kekuatan nya seimbang dan mereka lelah karena tak
unjung dapat siapa pemenang nya, maka muncul pemikiran raja itu mengatakan
kelemahan satu dan lain nya agar perseteruan itu berakhir, singkat cerita
sebelum wafat kedua raja itu berjanji
bahwa ketika perang usai anak cucu dari kedua raja itu tidak boleh perang dan
harus menganggap satu sama lain sebagai keluarga yang saling menjaga. Tapi itu
hanya cerita yang belum terbukti secara ilmiah dan itu hanyalah cerita rakyat.
Wajah lain dari tanah masa yaitu ke indahan laut
dan pantai nya, yang dimana kecamatan pulau-pulau batu adalah salah satu
sasaran para wisatawan asing maupun local untuk tempat berlibur. Laut nya yang
biru dan pantai nya yang bersih akan menggoda setiap insan yang pernah kesana. Laut nya yang asri yang masih banyak di temui di pinggiran pantai hiu pasir, cumi-cumi, dan binatang laut yang jarang di temui di beberapa pantai lain nya.
Jam sudah menunjukkan angka yang semakin tua,
bagi para pemburu sunset (matahari terbenam) disinilah waktu yang sangat tepat
untuk menyaksikan keindahan wajah dari tanah masa ini, yang mana biasanya mulai
jam 17.00 -18.15 wib akan tenggelam nya matahari disana yang membuat langit
menjadi merah. Momen yang tepat untuk menikmati keindahan wajah yang diciptakan
sang maha kuasa di sudut sumatera utara.
Setelah matahari terbenam anak – anak desa
mulai keluar dari rumah untuk berburu ikan dan cumi, rata-rata anak muda disana
selalu memancing saat malam hari, dan satu trik yang mereka ucapkan untuk memancing
cumi-cumi yaitu memancing saat malam yang cerah tidak sedang hujan atau angin
badai, karena saat malam cerah cumi-cumi
akan muncul di pinginggiran pantai.
Comments
Post a Comment