SILSILAH TAROMBO MARGA SIREGAR.

Tarikh dan Kebudayaan Islam


 
    Agama Islam turun kepada Nabi Muhammad SAW ketika beliau berada di Gua Hira’. Setelah mendapat perintah dari Allah SWT, kemudian Nabi Muhammad SAW menghentikan dakwahnya untuk menyelamatkan bangsanya dan seluruh umat manusia dari kelaliman, kebodohan, ketertindasan atau kesewenang-wenangan. Amanat itu dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau menyampaikan ajaran Islam kepada sanak keluarga terdekat, baru kemudian masyarakat umum. Dalam melaksanakan misi dakwahnya, banyak tantangan yang harus dihadapinya. Karena begitu kuatnya perlawanan masyarakat kafir Quraisy, Nabi Muhammad SAW menyusun strategi untuk melaksanakan hijrah baik ke Habasyah, Thaif, dan ke Madinah. Semua itu dilakukannya untuk memberikan perlindungan dan keselamatan kepada para pengikut Nabi Muhammad SAW. Akhirnya usahanya berhasil dengan mengirim para sahabatnya hijrah ke Madinah untuk mengembangkan ajaran Islam. Di kota inilah kemudian Islam menjadi berkembang sangat pesat dan maju, baik di bidang agama, sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

    Rasulullah SAW berjuang menyebarkan agama Islam di kota Mekah selama 13 tahun, banyak kemajuan yang diperoleh, begitu juga hambatan dan perlawanan dari kaum kafir Quraisy. Setelah itu Allah memerintahkan Rasulullah SAW dan para sahabatnya untuk hijrah ke Yastrib, yang kemudian hari bernama kota Madinah Al Munawwarah.

    Rasulullah SAW membangun masyarakat Islam di Madinah melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan, sebab setelah meningalkan kota Mekah, kaum Muhajirin sama sekali tidak memiliki harta kekayaan. Rasulullah SAW bertekad memajukan sektor ekonomi dan perdagangan. Hal ini didukung oleh semua masyarakat Islam. Mereka memulainya dengan berdagang. Selain berdagang, kegiatan ekonomi lainnya adalah bertani. Hal ini didukung oleh tanah Madinah yang subur dengan kebun-kebun anggur dan kurmanya yang terkenal. Di antara sahabat yang tidak melakukan pekerjaan berdagang dan menekuni sektor pertanian adalah Abu Bakar, Umar dan Ali bin Abi Thalib. Mereka menggarap tanah milik kaum Ashar bersama pemiliknya.
           Dengan adanya persatuan kaum muslimin melalui hubungan persaudaraan itu, Nabi Muhammad merasa lebih tentram. Nabi Muhammad berhasil menyatukan penduduk Madinah dan membangun masyarakatnya melalui sektor ekonomi dan perdagangan, untuk menuju masyarakat yang sejahtera.
B.       Meneladani Perjuangan Nabi dan Para Sahabat di Madinah
Kedatangan Nabi Muhammad SAW sangat dinantikan oleh masyarakat Madinah. Masyarakat Madinah berbodong-bondong menyambut kedatangan Nabi.Penduduk madinah menyaksikan hadirnya pendatang baru yang telah  mempersatukan suku Aus dan suku Khazraj yang selama ini saling bermusuhan.
Dari beberapa sejarah singkat Nabi Muhammad dan para sahabatnya ketika di Madinah, perlu diteladani sikap dan prilaku beliau dalam menyebarkan Islam, antara lain sebagai berikut.
  1.   Bersikap Baik Kepada Semua Masyarakat Madinah
    Dalam perjalanannya ke kota Madinah Nabi selalu diminta  masyarakat untuk singgah di rumah mereka. Tapi Nabi selalu menolak dengan halus.        Namun demikian sikap Nabi tetap ramah dan baik kepada setiap masyarakat di kota Madinah.
2.   Mendirikan Masjid di Madinah
    Ketika sampai di Madinah, langkah yang diambil Nabi Muhammad adalah mendirikan masjid. Masjid tersebut dikenal dengan sebutan masjid                Nabawi, yaitu masjid nabi. Tanah pembangunan masjid ini berasal dari dua anak yatim bernama Sahal dan Suhail.
3.   Mempersaudarakan Kaum Muhajirin Dengan Anshar.
    Kaum Anshar adalah penduduk Madinah yang memiliki tempat tinggal dan harta benda. Sedangkan kaum Muhajirin adalah kaum pendatang yang mencari selamat tanpa ada tempat untuk berteduh, tiada pekerjaan ataupun harta untuk mempertahankan hidup. Tujuan mereka sama yaitu mencari ketenangan hidup dan berjuang menyiarkan agama. Kaum Muhajirin dipersaudarakan oleh Rasulullah dengan kaum Anshar.
4.   Memberikan Kebebasan Beragama bagi Seluruh Penduduk Madinah
    Nabi Muhammad SAW selalu memberikan ketenangan jiwa bagi mereka yang  menganut ajaran Islam. Bagi seorang Muslim, seorang Yahudi, atau         seorang Kristen, masing-masing mempunyai kebebasan yang sama dalam menganut kepercayaan, menyatakan pendapat, dan mendakwahkan agaman.         Nabi tidak akan memilih jalan perang kalau tidak terpaksa karena membela kebebasan agama dan kepercayaannya.
 Nabi Muhammad membuat suatu perjanjian tertulis antara kaum Muhajirin dan  Anshar dengan orang-orang Yahudi yang terkanal dengan nama              Piagam Madinah. Di antara isi  dari perjanjian itu adalah sama-sama mengakui agama, menjaga harta benda, dan menjaga Madinah dari serangan musuh.

Meneladani Perjuangan Nabi Muhammad SAW Dan Para sahabat di Madinah

    Nabi Muhammad SAW adalah seorang rasul utusan Allah yang bertugas meyampaikan risalah Allah kepada umat manusia tapi beliau juga seorang pejuang, panglima perang, dan diplomat sejati. Beliau tidak pernah menyerang orang kafir Quraisy yang selalu ingin mencelakai dirinya dalam berdakwah karena dia memiliki sifat sidik, amanah, fatonah, dan tabligh di samping sifat terpuji yang lainnya. Karena sifat-sifat tersebut beliau berhasil menaklukan kota Mekah dan Madinah dan menjadi kota kaum muslim yang disegani oleh kota yang ada di sekitarnya.
      Dalam berdakwah, Rasulullah menekankan pada persatuan dan persaudaraan (untuk  memperkuat kaum muslimin dalam menghadapi musuh). Rasulullah sangat menekankan pada sikap toleransi, pemberi kasih sayang yang bersumber dari hatinya. Rasulullah SAW adalah contoh seorang pemimpin, panglima, pejuang, dan pahlawan Islam yang paling sempurna dalam sejarah peradaban manusia. Hanya beliaulah yang pantas kita contoh dalam segala hal, beliaulah contoh yang sempurna. 

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kemajuan pemikiran Islam zaman tiga kerajaan besar Islam kembali berkembang, tetapi tidak sebanding dengan yang dicapai pada masa klasik Islam. Umat Islam bertaklid kepada kepada imam-imam besar yang lahir pada masa klasik Islam. Kalaupun ada mujtahid, maka
yang dilkaukan adalah ijtihad fil madzhab, yaitu ijtihad yang berada dalam batas-batas madzhab tertentu. Pada masa tiga kerajaan besar Islam, tidak ada lagi ijtihad mutlak, hasil pemikiran yang besar yang mandiri, dan filsafat dianggap sebagai bid’ah. Kemajuan-kemajuan yang dicapai, khususnya pada masa Turki Utsmani antara lain sebagai berikut :

1. Bidang kemiliteran dan pemerintahan terdiri dari orang-orang cerdas dan kuat, berani, terampil dan tangguh. Pemerintahannya teratur dalam mengelola wikayah yang luas. Sultan-sultan Turki Utsmani bertindak tegas, terhindar dari korupsi, manipulasi dan nepotisme. Dalam struktur pemerintahan, Sultan sebagai pengusas tertinggi dibantu oleh sadr Al Azam (Perdana Menteri) yang membawahi Pasya (Gubernur) dan dibawahnya terdapat Az Zanaziq atau Al Alawiyah (Bupati).

2. Bidang ilmu pengetahuan dan budaya mencatat beberapa kemajuannya, di antaranya
tumbuh bermacam-macam perpaduan budaya, seperti kebudayaan Persia, Bizantium, dan
Arab yang contohnya berupa nilai etika, tata krama istana, organisasi pemerintahan dan
kemiliteran, prinsip-prinsip ekonomi, social kemasyarakatan,keilmuan dan huruf.
Beberapa alasan pemikiran Islam tidak semaju pada masa sebelumnya dikarenakan
beberapa alasan berikut:
1. Perbedaan paham atau aliran di kalangan umat Islam dunia ternyata sengat banyak. Apabila hal itu diwarnaidengan toleransi maka yang terjadi adalah kemajuan dan kehidupan yang damai, akan tetapi apabila perbedaan itu dipertentangkan atau diperselisihkan maka yang terjadi adalah kemunduran.
2. Sesungguhnya ajaran Islam adalah cinta damai. Dalam upaya perluasan pengaruh Islam ke seluruh dunia tidak seluruhnya bersifat penguasaan yang berkonotasi penyerangan sewenang-wenang, tetapi untuk menghilangkan penindasan dan berdakwah.
3. Apabila pemimpin cinta ilmu dan masyarakatpun gemar belajar dan berdampak pada perkembangan dan kemajuan suatu Negara.akan tetapi sebaliknya apabila pemimpin dan masyarakatnya ambisi terhadap kekuasaan, maka berdampak pada kemunduran bahkan kesengsaraan.
4. Dalam sejarah dijelaskan tentang persoalan sosial dan politik umat Islam dimana semua hal itu akan menjadi perhatian dan pelajaran di masa depan.
5. Melalui sejarah kita dapat mencari upaya antisipasi agar kekeliruan yang mengakibatkan kemunduran dan kegagalan di masa lalutidak terjadi lagi dan mengambil pelajaran demi tercapainya kejayaan di masa depan.
6. Memberikan motivasi untuk melestarikan hasil karya seni dan peradaban untuk dijadikan inspirasi bangunan-bangunan di masa depan.
7. Penggunaan zuhud dan pengertian tawakkal yang tidak tepat akan membawa kemunduran dalam kehidupan khususnya berfikir.
8. Perselisihan dan ketidakpercayaan terhadap sesama ternyata membawa kemunduran bahkan kehancuran.
9. Pengalaman pelaku sejarah dapat dijadikan contoh dan inspirasi dalam berfikir dan bertindak agar kejayaan Islam dapat berkembang tanpa mengenal batas waktu.
10. Kecerdasan menyebabkan kemanjau dan rakyatnya hidup makmur. Terbukti khalifah Abdurrahman An Nashir da[at mendirikan kota Cordova yang Universitasnya sangat terkenal dan kaya ilmu pengetahuan.
11. Raja-raja muslim yang lemah pada periode ke 5 di Spanyol (1086 – 1248 M), ketidakcerdasan mereka serta ditambah dengan sifat ketidakadilan menjadikan Islam di Spanyol mengalami kemunduran. Oleh karena itu, di masa yang akan dating umat Islam tidak boleh lemah.
12. Umat Islam harus bersatu dan tolong-menolong dalam memajukan dan memakmurkan negeri.
13. Sikap fanatik dan tidak memanfaatkan akal sedikitpun akan membawa dampak terhadap perkembangan ijtihad. Umat Islam harus berfikir untuk mencari inovasi baru demi kemajuan ilmu dan kemakmuran negeri.
14. Umat Islam harus menghindari persekongkolan (konspirasi jahat) demi mendapat kekuasaan karena mengakibatkan kehancuran nagi diri sendiri.
15. Menggali ilmu pengetahuan untuk membuat suatu hasil karya yan barmanfaat, baik berupa teknologi maupun sistem yang membawa kemajuan negeri dan kesejahteraan rakyat.
16. Terampil dalam berkarya seni dan bersikap kreatif menciptakan atau menemukan hal- hal baru yang bernilai tinggi dan mengagumkan. Di samping itu ada beberapa perilaku yang dapat diterapkan sebagai bentuk penghayatan terhadap sejarah perkembangan Islam di dunia, antara lain sebagai berikut :
1. Bertanggungjawab untuk melestarikan dan mengelola alam, baik flora maupun fauna untuk kesejahteraan rakyat.
2. Bertakwa, bebuat kebajikan, sabar dan menjalankan hokum-hukum Allah SWT.
3. Akhlak sehari-harinya merupakan perwujudan dari isi kandungan Al Qur’an
4. Senantiasa peduli, menolong dan memberi makan orang-orang miskin, berpola pikir dan berakhlak Al Qur’an dan berbuat kebajikan tanpa membeda bedakan latar belakangnya.
5. Senantiasa mengajak umat manusia untuk melakukan kebajikan dengan kerelaan hati dan menjadi rahmat bagi seluruh umat.
6. Tidak membangga-banggakan golongan, kelompok dan partainya serta tidak menghasut, memfitnah dan mencari-cari kesalahan kelompok atau golongan lain.
7. Tidak memaksakan kehendak dan mengembangkan budaya bermusyawarah serta bergotong royong.
8. Mengajak umat manusia untuk menyembah Allah yang Esa dan tidak menyekutukan- Nya dengan sesuatu.
 
 
 
 


Comments