- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
Agama Islam turun kepada Nabi Muhammad SAW ketika beliau
berada di Gua Hira’. Setelah mendapat perintah dari Allah SWT, kemudian Nabi
Muhammad SAW menghentikan dakwahnya untuk menyelamatkan bangsanya dan seluruh
umat manusia dari kelaliman, kebodohan, ketertindasan atau
kesewenang-wenangan. Amanat itu dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau
menyampaikan ajaran Islam kepada sanak keluarga terdekat, baru kemudian
masyarakat umum. Dalam melaksanakan misi dakwahnya, banyak tantangan yang harus
dihadapinya. Karena begitu kuatnya perlawanan masyarakat kafir Quraisy, Nabi
Muhammad SAW menyusun strategi untuk melaksanakan hijrah baik ke Habasyah,
Thaif, dan ke Madinah. Semua itu dilakukannya untuk memberikan perlindungan dan
keselamatan kepada para pengikut Nabi Muhammad SAW. Akhirnya usahanya berhasil
dengan mengirim para sahabatnya hijrah ke Madinah untuk mengembangkan ajaran
Islam. Di kota inilah kemudian Islam menjadi berkembang sangat pesat dan maju,
baik di bidang agama, sosial, ekonomi, politik, dan budaya.
Rasulullah SAW berjuang menyebarkan agama Islam di kota
Mekah selama 13 tahun, banyak kemajuan yang diperoleh, begitu juga hambatan dan
perlawanan dari kaum kafir Quraisy. Setelah itu Allah memerintahkan Rasulullah
SAW dan para sahabatnya untuk hijrah ke Yastrib, yang kemudian hari bernama
kota Madinah Al Munawwarah.
Rasulullah SAW membangun masyarakat Islam di Madinah
melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan, sebab setelah meningalkan kota Mekah,
kaum Muhajirin sama sekali tidak memiliki harta kekayaan. Rasulullah SAW
bertekad memajukan sektor ekonomi dan perdagangan. Hal ini didukung oleh semua
masyarakat Islam. Mereka memulainya dengan berdagang. Selain berdagang, kegiatan ekonomi lainnya adalah
bertani. Hal ini didukung oleh tanah Madinah yang subur dengan kebun-kebun
anggur dan kurmanya yang terkenal. Di antara sahabat yang tidak melakukan
pekerjaan berdagang dan menekuni sektor pertanian adalah Abu Bakar, Umar dan
Ali bin Abi Thalib. Mereka menggarap tanah milik kaum Ashar bersama pemiliknya. Dengan adanya persatuan kaum muslimin melalui hubungan persaudaraan itu, Nabi
Muhammad merasa lebih tentram. Nabi Muhammad berhasil menyatukan penduduk
Madinah dan membangun masyarakatnya melalui sektor ekonomi dan perdagangan,
untuk menuju masyarakat yang sejahtera.B. Meneladani
Perjuangan Nabi dan Para Sahabat di MadinahKedatangan Nabi Muhammad SAW sangat dinantikan oleh
masyarakat Madinah. Masyarakat Madinah berbodong-bondong menyambut kedatangan
Nabi.Penduduk madinah menyaksikan hadirnya pendatang baru yang telah
mempersatukan suku Aus dan suku Khazraj yang selama ini saling bermusuhan.Dari beberapa sejarah singkat Nabi Muhammad dan para
sahabatnya ketika di Madinah, perlu diteladani sikap dan prilaku beliau dalam
menyebarkan Islam, antara lain sebagai berikut. 1. Bersikap Baik
Kepada Semua Masyarakat Madinah Dalam perjalanannya ke kota Madinah Nabi selalu
diminta masyarakat untuk singgah di rumah mereka. Tapi Nabi selalu
menolak dengan halus. Namun demikian sikap Nabi tetap ramah dan baik kepada
setiap masyarakat di kota Madinah.2. Mendirikan
Masjid di Madinah Ketika sampai di Madinah, langkah yang diambil Nabi
Muhammad adalah mendirikan masjid. Masjid tersebut dikenal dengan sebutan
masjid Nabawi, yaitu masjid nabi. Tanah pembangunan masjid ini berasal dari dua
anak yatim bernama Sahal dan Suhail.3. Mempersaudarakan
Kaum Muhajirin Dengan Anshar. Kaum Anshar adalah penduduk Madinah yang memiliki tempat
tinggal dan harta benda. Sedangkan kaum Muhajirin adalah kaum pendatang yang
mencari selamat tanpa ada tempat untuk berteduh, tiada pekerjaan ataupun harta
untuk mempertahankan hidup. Tujuan mereka sama yaitu mencari ketenangan hidup
dan berjuang menyiarkan agama. Kaum Muhajirin dipersaudarakan oleh Rasulullah
dengan kaum Anshar.4. Memberikan Kebebasan Beragama bagi
Seluruh Penduduk Madinah Nabi Muhammad
SAW selalu memberikan ketenangan jiwa bagi mereka yang menganut ajaran
Islam. Bagi seorang Muslim, seorang Yahudi, atau seorang Kristen, masing-masing
mempunyai kebebasan yang sama dalam menganut kepercayaan, menyatakan pendapat,
dan mendakwahkan agaman. Nabi tidak akan memilih jalan perang kalau tidak
terpaksa karena membela kebebasan agama dan kepercayaannya. Nabi Muhammad membuat suatu perjanjian tertulis antara kaum Muhajirin dan
Anshar dengan orang-orang Yahudi yang terkanal dengan nama Piagam Madinah. Di
antara isi dari perjanjian itu adalah sama-sama mengakui agama, menjaga
harta benda, dan menjaga Madinah dari serangan musuh.
Meneladani
Perjuangan Nabi Muhammad SAW Dan Para sahabat di Madinah
Nabi Muhammad SAW adalah seorang rasul utusan Allah yang
bertugas meyampaikan risalah Allah kepada umat manusia tapi beliau juga seorang
pejuang, panglima perang, dan diplomat sejati. Beliau tidak pernah menyerang
orang kafir Quraisy yang selalu ingin mencelakai dirinya dalam berdakwah karena
dia memiliki sifat sidik, amanah, fatonah, dan tabligh di samping sifat terpuji
yang lainnya. Karena sifat-sifat tersebut beliau berhasil menaklukan kota Mekah
dan Madinah dan menjadi kota kaum muslim yang disegani oleh kota yang ada di
sekitarnya. Dalam berdakwah, Rasulullah menekankan pada
persatuan dan persaudaraan (untuk memperkuat kaum muslimin dalam
menghadapi musuh). Rasulullah sangat menekankan pada sikap toleransi, pemberi
kasih sayang yang bersumber dari hatinya. Rasulullah SAW adalah contoh seorang pemimpin,
panglima, pejuang, dan pahlawan Islam yang paling sempurna dalam sejarah
peradaban manusia. Hanya beliaulah yang pantas kita contoh dalam segala hal,
beliaulah contoh yang sempurna.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kemajuan pemikiran Islam zaman tiga
kerajaan besar Islam kembali berkembang, tetapi tidak sebanding dengan yang dicapai
pada masa klasik Islam. Umat Islam bertaklid kepada kepada imam-imam besar yang lahir
pada masa klasik Islam. Kalaupun ada mujtahid, makayang dilkaukan adalah ijtihad fil
madzhab, yaitu ijtihad yang berada dalam batas-batas madzhab tertentu. Pada masa tiga
kerajaan besar Islam, tidak ada lagi ijtihad mutlak, hasil pemikiran yang besar yang mandiri,
dan filsafat dianggap sebagai bid’ah. Kemajuan-kemajuan yang dicapai,
khususnya pada masa Turki Utsmani antara lain sebagai berikut :
1. Bidang kemiliteran dan
pemerintahan terdiri dari orang-orang cerdas dan kuat, berani, terampil dan tangguh.
Pemerintahannya teratur dalam mengelola wikayah yang luas. Sultan-sultan Turki Utsmani
bertindak tegas, terhindar dari korupsi, manipulasi dan nepotisme. Dalam struktur
pemerintahan, Sultan sebagai pengusas tertinggi dibantu oleh sadr Al Azam (Perdana Menteri) yang
membawahi Pasya (Gubernur) dan dibawahnya terdapat Az Zanaziq atau Al Alawiyah
(Bupati).
2. Bidang ilmu pengetahuan dan budaya
mencatat beberapa kemajuannya, di antaranyatumbuh bermacam-macam perpaduan
budaya, seperti kebudayaan Persia, Bizantium, danArab yang contohnya berupa nilai
etika, tata krama istana, organisasi pemerintahan dankemiliteran, prinsip-prinsip ekonomi,
social kemasyarakatan,keilmuan dan huruf.Beberapa alasan pemikiran Islam
tidak semaju pada masa sebelumnya dikarenakanbeberapa alasan berikut:1. Perbedaan paham atau aliran di
kalangan umat Islam dunia ternyata sengat banyak. Apabila hal itu diwarnaidengan
toleransi maka yang terjadi adalah kemajuan dan kehidupan yang damai, akan tetapi
apabila perbedaan itu dipertentangkan atau diperselisihkan maka yang terjadi
adalah kemunduran.2. Sesungguhnya ajaran Islam adalah
cinta damai. Dalam upaya perluasan pengaruh Islam ke seluruh dunia tidak seluruhnya
bersifat penguasaan yang berkonotasi penyerangan sewenang-wenang, tetapi untuk
menghilangkan penindasan dan berdakwah.3. Apabila pemimpin cinta ilmu dan
masyarakatpun gemar belajar dan berdampak pada perkembangan dan kemajuan suatu
Negara.akan tetapi sebaliknya apabila pemimpin dan masyarakatnya ambisi terhadap
kekuasaan, maka berdampak pada kemunduran bahkan kesengsaraan.4. Dalam sejarah dijelaskan tentang
persoalan sosial dan politik umat Islam dimana semua hal itu akan menjadi perhatian dan
pelajaran di masa depan.5. Melalui sejarah kita dapat
mencari upaya antisipasi agar kekeliruan yang mengakibatkan kemunduran dan
kegagalan di masa lalutidak terjadi lagi dan mengambil pelajaran demi tercapainya
kejayaan di masa depan.6. Memberikan motivasi untuk
melestarikan hasil karya seni dan peradaban untuk dijadikan inspirasi
bangunan-bangunan di masa depan.7. Penggunaan zuhud dan pengertian
tawakkal yang tidak tepat akan membawa kemunduran dalam kehidupan khususnya
berfikir.8. Perselisihan dan ketidakpercayaan
terhadap sesama ternyata membawa kemunduran bahkan kehancuran.9. Pengalaman pelaku sejarah dapat
dijadikan contoh dan inspirasi dalam berfikir dan bertindak agar kejayaan Islam dapat
berkembang tanpa mengenal batas waktu.10. Kecerdasan menyebabkan kemanjau
dan rakyatnya hidup makmur. Terbukti khalifah Abdurrahman An Nashir da[at
mendirikan kota Cordova yang Universitasnya sangat terkenal dan kaya ilmu pengetahuan.11. Raja-raja muslim yang lemah pada
periode ke 5 di Spanyol (1086 – 1248 M), ketidakcerdasan mereka serta
ditambah dengan sifat ketidakadilan menjadikan Islam di Spanyol mengalami kemunduran. Oleh
karena itu, di masa yang akan dating umat Islam tidak boleh lemah.12. Umat Islam harus bersatu dan
tolong-menolong dalam memajukan dan memakmurkan negeri.13. Sikap fanatik dan tidak
memanfaatkan akal sedikitpun akan membawa dampak terhadap perkembangan ijtihad. Umat
Islam harus berfikir untuk mencari inovasi baru demi kemajuan ilmu dan kemakmuran
negeri.14. Umat Islam harus menghindari
persekongkolan (konspirasi jahat) demi mendapat kekuasaan karena mengakibatkan
kehancuran nagi diri sendiri.15. Menggali ilmu pengetahuan untuk
membuat suatu hasil karya yan barmanfaat, baik berupa teknologi maupun sistem yang
membawa kemajuan negeri dan kesejahteraan rakyat.16. Terampil dalam berkarya seni dan
bersikap kreatif menciptakan atau menemukan hal- hal baru yang bernilai tinggi dan
mengagumkan. Di samping itu ada beberapa perilaku
yang dapat diterapkan sebagai bentuk penghayatan terhadap sejarah perkembangan Islam
di dunia, antara lain sebagai berikut :1. Bertanggungjawab untuk
melestarikan dan mengelola alam, baik flora maupun fauna untuk kesejahteraan rakyat.2. Bertakwa, bebuat kebajikan, sabar
dan menjalankan hokum-hukum Allah SWT.3. Akhlak sehari-harinya merupakan
perwujudan dari isi kandungan Al Qur’an4. Senantiasa peduli, menolong dan
memberi makan orang-orang miskin, berpola pikir dan berakhlak Al Qur’an dan berbuat
kebajikan tanpa membeda bedakan latar belakangnya.5. Senantiasa mengajak umat manusia
untuk melakukan kebajikan dengan kerelaan hati dan menjadi rahmat bagi seluruh
umat.6. Tidak membangga-banggakan
golongan, kelompok dan partainya serta tidak menghasut, memfitnah dan
mencari-cari kesalahan kelompok atau golongan lain.7. Tidak memaksakan kehendak dan
mengembangkan budaya bermusyawarah serta bergotong royong.8. Mengajak umat manusia untuk
menyembah Allah yang Esa dan tidak menyekutukan- Nya dengan sesuatu.
Comments
Post a Comment