Skip to main content

dIrohamedia Go

Search This Blog

Home
Artikel
Sosial-Budaya
Buku
Dokumentasi

Posts

SILSILAH TAROMBO MARGA SIREGAR.

Sosial Sosial Budaya

+

Get link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Other Apps

TAROMBO SIREGAR DONGORAN >> RAJA SIGURDA.

Sosial Sosial Budaya

+

Get link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Other Apps

HUTA NI SIREGAR Versi bahasa Batak

Artikel Sosial Sosial Budaya

+

Get link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Other Apps

Antropolog Unimed: Batak Bukan Etnik

Artikel Sosial Sosial Budaya

+

Get link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Other Apps

TONGKAT TUNGGAL PANALUAN DAN TONGKAT MALAIKAT DARI KARO

Artikel Sosial Sosial Budaya

+

Get link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Other Apps

Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat Anda gunakan untuk mengubah dunia

Artikel Sosial Sosial Budaya

+

Get link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Other Apps

PEMUDA " Sebuah Harapan"

Artikel Sosial Sosial Budaya

+

Get link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Other Apps

Relevansi Pemikiran Gramsci Dalam Membangun Masyrakat Madani

+

Get link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Other Apps

Popular Posts

TOGA SIREGAR`

Horas MARGA SIREGAR beserta boru dan bere semuanya. Kita semua keturunan OMPU TOGA SIREGAR sudah begitu banyak menyebar kesegala penjuru. Mulai dari Muara, Tapanuli Utara telah berpencar ke utara, selatan, barat dan timur dengan berbagai macam profesi masing-masing. Namun kita tetap SATU, tidak akan terpisahkan, karena kita berasal dari satu orang yaitu ompu kita TOGA SIREGAR. Ompu kita Toga Siregar mempunyai empat orang putra yakni SILO, DONGORAN, SILALI dan SIAGIAN. Itulah sebabnya diantara kita menyebut marganya dengan sebutan SIREGAR SILO, SIREGAR DONGORAN, SIREGAR SILALI dan SIREGAR SIAGIAN. Namun dikemudian hari muncul lagi penyebutan Siregar kita ini, bahkan sebagian kita sudah membuat itu semacam marga baru selain marga Siregar, misal, SILO, DONGORAN, RITONGA, SIGURDA, PAHU, SORMIN, BAUMI, SIAGIAN, SIANGGIAN dll. Terbukti diberbagai data identitas misal KTP, SIM sudah banyak memakai nama-nama itu sebagai marga selain SIREGAR. Tapi biarlah tidak apa-apa,

TAROMBO SIREGAR DONGORAN >> RAJA SIGURDA.

TAROMBO SIREGAR DONGORAN >> RAJA SIGURDA. I. OMPU RAJA SIREGAR punya putra : 1. Raja Silo 2. Raja Dongoran 3. Raja Silali 4. Raja Siagian II. RAJA DONGORAN punya putra : 1. Sahala Raja III. SAHALA RAJA punya putra : 1. Ompu Junjungan IV. OMPU JUNJUNGAN punya putra : 1. Datu Baragas 2. Datu Nahurnuk 3. Datu Mangapung 4. Datu Parultop V. DATU BARAGAS punya putra : 1. Sunggu Raja 2. Datu Nahurnuk Ingotingot 3. Datu Bondang 4. Datu Manggiang 5. Sahala Raja 6. Sahala Datu VI. SAHALA DATU punya putra : 1. Takkulapa Nabara VII. TAKKULAPA NABARA punya putra : 1. Raja Sigurda VIII. RAJA SIGURDA punya putra : 1. Sutan Mangantar Bilang (di Panompuan) 2. Ja Doa (di Sidikkat) 3. Mangaraja Ujung Batu (di Sipupus) 4. Tuan Sori Manggita (Padang Bujur) 5. Patuan Sutan Hatembalon (di Batugana) 6. Ja Horbo (di Batu Lanja) 7. Ja Pagar (di Batu Lanja) IX. DJA DOA punya anak... 1). Dja Manyukkar 2). DJA BAKO . . X. DJA BAKO punya anak... 1). Dja Junjungan 2). Djabaru 3). Djapungam 4). Djawarab 5). DJA

Bapak Pers Indonesia: Dja Endar Moeda, Kakek Pers Nasional dan Parada Harahap, Cucu Pers Nasional

Siapa Bapak Pers Indonesia? Sebagian rakyat Indonesia menunjuk Tirto Adhi Soerjo. Sebagian yang lain tidak sepakat. Lantas, siapa yang menjadi kakek pers nasional dan siapa pula cucu pers nasional? Artikel ini mengidentifikasi sejarah lama: Siapa sesungguhnya kakek dan cucu pers nasional? Untuk menjawab pertanyaan ini, artikel ini menghadirkan tiga tokoh pers nasional: Dja Endar Moeda, Tirto Adhi Soerjo dan Parada Harahap sebagai nominator. Kebetulan tiga tokoh pers ini beda generasi dengan interval kelahiran 19 tahun: Dja Endar Moeda lahir 1861, Tirto Adhi Soerjo (1880) dan Parada Harahap lahir 1899. Artikel ini kemudian akan membandingkan peran kakek pers nasional, Dja Endar Moeda dan cucu pers nasional, Parada Harahap dengan bapak pers Indonesia (Tirto Adhi Soerjo). *** Setiap era, pers Indonesia mengikuti jamannya sendiri. Peran yang dimainkan juga berbeda, karena perihal yang diperjuangkan juga berbeda. Nama medianya juga berbeda-beda dengan mengikuti jamannya (lih

Report Abuse

Subscribe

Posts

Posts

All Comments

All Comments

Contact Form

Name

Email *

Message *

Social Buttons

facebook

Powered by Blogger

dirohamedia Go